Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bank BPR Berkah Pandeglang Tunggu Penyertaan Modal Rp1,2 Miliar dari Pemkab

Bank BPR Berkah Pandeglang Tunggu Penyertaan Modal Rp1,2 Miliar dari Pemkab

Pandeglang - Bank BPR Berkah Pandeglang, lembaga keuangan milik Pemerintah Kabupaten Pandeglang, menunggu realisasi penyertaan modal dari Pemkab senilai sekitar Rp1,2 miliar. 

Penyertaan tersebut mencakup dana tunai dan aset gedung yang saat ini masih dalam proses sertifikasi di Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Kepala Bagian Bisnis Bank BPR Berkah, Iman Setiadi, mengatakan proses tersebut masih berjalan. 

“Tahun ini penyertaan modal masih dalam proses. Ada dalam bentuk gedung yang sedang kita urus sertifikatnya di BPN, serta uang tunai sekitar Rp1,2 miliar,” ujarnya, Rabu (16/10/2025).

Bank BPR Berkah dimiliki mayoritas oleh Pemkab Pandeglang sebesar 94%, sementara sisanya dimiliki oleh Pemprov Banten, Pemprov Jawa Barat, dan Bank BJB.

Data internal bank menunjukkan bahwa mayoritas nasabah berasal dari kalangan aparatur pemerintahan, dengan rincian 40% kepala desa dan perangkatnya, 30% ASN Pemda, 26% guru bersertifikasi, dan 4% dari masyarakat umum.

“Ini menunjukkan kepercayaan terhadap Bank BPR Berkah cukup kuat, khususnya di kalangan pegawai pemerintah,” kata Iman.

Iman juga menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi masih menjadi tantangan. 

Survei internal yang dilakukan di lima pasar utama Pandeglang, Saketi, Labuan, Panimbang, dan Cibaliung menunjukkan bahwa daya beli masyarakat belum sepenuhnya kembali.

“Kondisi ekonomi kita di Pandeglang belum seperti di Serang, yang pertumbuhan industrinya lebih pesat. Di sini kita masih banyak bergantung pada sektor informal,” jelasnya.

Meskipun sektor UMKM menjadi tulang punggung ekonomi daerah, Bank BPR Berkah masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. 

Pihaknya memprioritaskan pelaku usaha yang telah berjalan dan memiliki struktur usaha yang jelas.

“Kita tidak bisa langsung berikan pinjaman ke usaha pemula karena risiko kredit macet masih tinggi,” ujarnya.

Tingkat kredit bermasalah (NPL) Bank BPR Berkah saat ini tercatat 7%, lebih tinggi dari standar ideal 5%, namun masih di bawah rata-rata nasional yang mendekati 10%.

Kondisi ini berdampak pada pendapatan bank. Tahun lalu, pendapatan tercatat Rp3,4 miliar, namun tahun ini ditargetkan hanya sekitar Rp1,5 miliar dari target awal Rp3 miliar.

Dalam menghadapi persaingan perbankan, Bank BPR Berkah menjalin kerja sama dengan sejumlah bank, termasuk Bank BJB, Bank Banten, dan BRI. Bank juga memperketat proses BI Checking guna menjaga kualitas kredit.

“Kami sangat ketat dalam BI Checking untuk memastikan kesehatan kredit tetap terjaga,” kata Iman.

Meski menghadapi tantangan ekonomi, Bank BPR Berkah tetap memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). 

Sejak tahun 2010, bank ini telah menyetor deviden senilai Rp22 miliar kepada Pemkab Pandeglang, dari total modal disetor sebesar Rp12 miliar.

“Artinya, kita sudah mengembalikan modal dan memberi lebih dari itu. Harapannya ke depan kita bisa terus memberikan kontribusi lebih besar lagi untuk PAD,” tutup Iman. (*/Red)

Posting Komentar untuk "Bank BPR Berkah Pandeglang Tunggu Penyertaan Modal Rp1,2 Miliar dari Pemkab"