Sejarah Pembentukan Provinsi Banten, Dari Wilayah Jawa Barat Menjadi Provinsi Mandiri

Foto: DiscoverBanten.Com

Pandeglang - Provinsi Banten adalah salah satu provinsi termuda di Indonesia yang resmi berdiri pada awal abad ke-21.

Sebelum menjadi provinsi tersendiri, Banten merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Secara geografis, Banten memiliki posisi strategis di ujung barat Pulau Jawa, berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan Selat Sunda.

Namun, meskipun dekat dengan pusat pemerintahan nasional, masyarakat Banten merasa bahwa pembangunan di wilayahnya tertinggal dibanding daerah lain.

Keluhan ini tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga minimnya perhatian terhadap budaya, pendidikan, dan ekonomi lokal.

Aspirasi masyarakat Banten untuk mandiri dan lepas dari Jawa Barat pun semakin menguat.

Perjuangan pemekaran Banten menjadi provinsi sendiri dimulai sejak era 1980-an.

Berbagai tokoh masyarakat, akademisi, dan aktivis daerah mendorong terbentuknya provinsi baru melalui pendekatan politik dan sosial.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya pada tanggal 4 Oktober 2000, Banten resmi ditetapkan sebagai provinsi ke-30 di Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Penetapan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi masyarakat Banten.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa alasan utama di balik pemisahan Banten dari Jawa Barat, diantaranya:

Kesenjangan pembangunan. Wilayah Banten dianggap kurang mendapatkan prioritas pembangunan dari pemerintah provinsi induk.

Identitas budaya. Masyarakat Banten memiliki nilai-nilai budaya yang kuat dan berbeda dari Jawa Barat, seperti budaya Islam yang kental dan sejarah Kesultanan Banten.

Faktor geografis. Letak Banten yang berada di ujung barat Pulau Jawa menyulitkan koordinasi administratif dengan pusat pemerintahan Jawa Barat di Bandung.

Sejak resmi berdiri, Provinsi Banten mengalami pertumbuhan pesat, terutama dalam sektor industri dan infrastruktur.

Kota-kota seperti Tangerang, Cilegon, dan Serang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Namun, tantangan tetap ada, mulai dari kesenjangan antarwilayah, pengelolaan sumber daya alam, hingga korupsi dalam pemerintahan daerah. [https://www.discoverbanten.com/]